Mobil Kurang Laku Indonesia

Mobil Kurang Laku Indonesia

Mobil Kurang Laku Indonesia

Mobil Kurang Laku Indonesia menjadi moda transportasi yang memiliki peminat besar di Indonesia. Memiliki fungsi yang menguntungkan para pengguna. Terutama mereka yang memiliki keluarga besar, ruang luas dari mobil pun mempermudah untuk memuat lebih banyak orang. Tidak heran penjualan mobil dan niatnya masyarakat untuk kredit kendaraan ini tinggi.

Namun, ada beberapa seri mobil dari berbagai produsen yang melebarkan sayap di Indonesia mengalami kegagalan. Ya, gagal dengan kata lain tidak laku. Nah, kita telah merangkum sembilan mobil yang tidak laku di Indonesia!

1. Kia Morning

Mobil keluaran tahun 2014 ini diplot sebagai versi murah dari Kia Picanto. Namun ternyata peminatnya tidak sebesar Picanto. Kia Morning terpuruk di Indonesia bahkan sampai 2016 ini. Data Kia Mobil Indonesia (KMI) seperti dikutip dari Liputan6, sampai 2015, produksi mobil dihentikan. Meski begitu, sampai tahun ini masih ada beberapa dealer Kia yang menjual ‘mobil sisa’ ini. Harga 100an juta rupiah ini ternyata tidak menarik perhatian masyarakat Indonesia.

2. Nissan Murano

Ketika pamor Toyota Harrier menurun, Nissan melihat kesempatan untuk meluncurkan mobil SUV versi mereka. Nissan Murano tampil dengan bentuk yang ‘ganteng’, sayangnya tidak menarik perhatian. Hal tersebut juga membuat mobil yang diproduksi 2013 ini discontinued atau tidak dilanjutkan karena promosi tidak jelas. Hal ini menyebabkan Nissan tidak menjual satu unit Murano pun pada 2014.

3. Mazda VX-1

Penjualan yang tidak jelas sehingga tidak sampai 1.000 sepanjang 2014 membuat Mazda menghentikan produksi VX-1. Meskipun promosi besar-besaran dan ikut pameran mobil pada 2014, VX-1 nyatanya tidak bisa memenuhi ekspektasi.

4. Infiniti Car

Merk Infiniti, apakah kamu pernah mendengarnya? Saking tidak terkenalnya, seluruh mobil Infiniti tidak laku banyak. Bahkan selama ini penjualan tidak pernah sampai 100 unit untuk keseluruhan Infiniti. Bahkan pada 2015 kemarin, penjualan hanya delapan unit. Mobil asal Jepang ini kalah dari ‘kakaknya’, Lexus yang mencatatkan lebih dari 600 unit penjualan tiap tahunnya.

Baca juga: Mobil Terlaris di Dunia

5. Peugeot 107

Sejak keluarnya Peugeot 106, merk mobil ini tidak bisa lagi menunjukkan hype dalam pasar Indonesia. Terutama ketika mereka meluncurkan penerus, 107. Mobil ini memang terkenal sebagai yang termurah dalam pasar Eropa. Tidak heran di Indonesia juga banyak yang tidak tertarik. Minimalis dan seadanya, dua kata yang tepat untuk menggambarkan mobil Peugeot 107 ini.

6. Toyota Nav1

Bercita-cita jadi raja di segmen Multi-Purpose Vehicle atau MPV di Indonesia, Nav1 satu justru di bawah ekspektasi. Mobil ini justru jadi pencapaian terburuk Toyota selama ikut masuk dalam pasar Indonesia. Selama di Indonesia, Toyota sendiri dikenal sebagai yang punya nama dan produk baik. Namun, justru terpuruk akibat Nav1 yang terjual kurang dari 600 unit.

7. Nissan Evalia

Nissan Evalia keluar sebagai penerus kesuksesan Grand Livina di pasar Indonesia. Dalam kategori mobil keluarga, Livina berhasil jadi salah satu merek yang diperhitungkan. Namun, justru penerusnya tidak membuat keluarga tertarik untuk membeli. Evalia bahkan disebut lebih cocok jadi mobil barang karena space-nya yang terlalu besar tanpa ada fungsi untuk keluarga.

8. Chevrolet Spin

Nama Chevrolet memang belum terlalu baik di Indonesia. Awalnya, perusahaan ini, untuk cabang Indonesianya, dikontrol oleh orang Indonesia. Namun, setelah itu, akibat penjualan yang tidak meningkat, dari Chevrolet pusat pun mengganti manajemen. Saat pergantian itulah Spin diluncurkan. Meski begitu, Spin tidak bisa memenuhi ekspektasi dan tetap saja tidak membuat nama Chevrolet lebih baik.

9. Suzuki Celerio

Gagal, itulah yang dapat menggambarkan peran seri mobil ini untuk perusahaan sebesar Suzuki. Celerio yang tidak menunjukkan inovasi seperti keinginan Suzuki selama ini juga berpengaruh pada ketertarikan masyarakat. Kegagalan Celerio justru dari awal yang lebih baik untuk Suzuki Ertiga. Dikabarkan, Suzuki sedang bekerjasama dengan Proton untuk produksi Celerio lagi di bawah nama produsen Malaysia tersebut.

Sumber terpercaya: https://www.hudsongrillect.com/